I still remember that day,
At MRSM, lower form kalau tak silap. The teacher asked the class whether to agree or not bout one of the rules in tatabahasa. And i'm the only one in class who raise up his hand saying "I think that's wrong with that rules.." Satu kelas gelak. But it was fun, i learn a lot upon those 'argument' defending myself with my stand. Padahal hukum D-M je pun.
Alas, the learning process become interesting.
We ponder,
We think upon the ilm,
Not for the sake of exam...
Dan baru-baru ini bersembang santai dengan Madam Fadzlin, i did raise-up this issues. Salah satunya sistem pendidikan kita yang secara tidak langsung mematikan sifat inquiri dikalangan pelajar. Pelajar menjadi hamba kepada Gred. Dan mereka-mereka ini lah yang akan menjadi sebahagian dalam kitaran kehidupan, ada yang akan menjadi tenaga pengajar dan ada yang akan memimpin. Seolahnya keberkatan dan nilai Ilmu itu tiada muktahir ini. Dan persoalannya timbul, bagaimana generasi yang tidak menghargai ilmu dapat meningkatkan taraf seseuatu generasi?
Ungkapan ilmuan "Ilmu itu pelita hidup" bukan sia-sia kawans.
Sejujurnya nak dapat 'straight A's' dan 4.0gpa sangat senang, anda cuma perlu tahu skills belajar dan berdisiplin (soalan final exam pun repeat past years kan.. quiz pun dah ada skema jawapan dari seniors, tapi itu cara nakal la). Tapi cabaran utama adalah untuk mendapat taqwa dari proses pembelajaran itu, tidak kira la kita belajar ilmu apa pun.
"Menuntut ilmu adalah taqwa,
Menyampaikan ilmu adalah ibadah,
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir,
Mencari ilmu adalah jihad.."
-Quoted Imam alGhazali-
I consider all my teachers are my mutarabbi, yep most of the time the quotes from murabbi that i shared are from them. I kinda 've awesome memorizing skills though, its more to eidetic memory/ photographic memory, jadi senang ingat terutama hal-hal yang keep me ponder but saya sangat susah nak ingat nama orang =_=".
If you see me memorizing the quran, you might laugh at me, i kinda tenung those pages for minutes to get myself familiar with the pages. Then recall it back as i see the page of the quran or text book in front of me. Some tips for you guys to learn perhaps.
Allahu ta'ala a'alam,
Not sure i got the points straight,
The thing is guru yang terawal buat anak-anak ialah ibu bapanya sendiri,
Tarbiah diorang dari rumah kat sekolah tak dapat nak belajar akhlaq dan adab terutamanya.
Oh ya one of the mutarabbi advised me once,
"Tidak mengapa gagal dalam peperiksaan, tapi takut la gagal dalam pembelajaran.."
Kinda deep.
Buat kawans yang menjadi guru, tarbiahlah jangan sekadar memberi informasi kepada anak-anak murid,
Buat para guru-guru yang pernah mengajar secara langsung atau tidak langsung, terima kasih saya doakan ganjaran syurga firdaus buat kalian amiin,
Buat abam-abam terutama abam syarief, sorry sometimes being nakal U_U tsk...
At MRSM, lower form kalau tak silap. The teacher asked the class whether to agree or not bout one of the rules in tatabahasa. And i'm the only one in class who raise up his hand saying "I think that's wrong with that rules.." Satu kelas gelak. But it was fun, i learn a lot upon those 'argument' defending myself with my stand. Padahal hukum D-M je pun.
Alas, the learning process become interesting.
We ponder,
We think upon the ilm,
Not for the sake of exam...
Dan baru-baru ini bersembang santai dengan Madam Fadzlin, i did raise-up this issues. Salah satunya sistem pendidikan kita yang secara tidak langsung mematikan sifat inquiri dikalangan pelajar. Pelajar menjadi hamba kepada Gred. Dan mereka-mereka ini lah yang akan menjadi sebahagian dalam kitaran kehidupan, ada yang akan menjadi tenaga pengajar dan ada yang akan memimpin. Seolahnya keberkatan dan nilai Ilmu itu tiada muktahir ini. Dan persoalannya timbul, bagaimana generasi yang tidak menghargai ilmu dapat meningkatkan taraf seseuatu generasi?
Ungkapan ilmuan "Ilmu itu pelita hidup" bukan sia-sia kawans.
Sejujurnya nak dapat 'straight A's' dan 4.0gpa sangat senang, anda cuma perlu tahu skills belajar dan berdisiplin (soalan final exam pun repeat past years kan.. quiz pun dah ada skema jawapan dari seniors, tapi itu cara nakal la). Tapi cabaran utama adalah untuk mendapat taqwa dari proses pembelajaran itu, tidak kira la kita belajar ilmu apa pun.
"Menuntut ilmu adalah taqwa,
Menyampaikan ilmu adalah ibadah,
Mengulang-ulang ilmu adalah zikir,
Mencari ilmu adalah jihad.."
-Quoted Imam alGhazali-
I consider all my teachers are my mutarabbi, yep most of the time the quotes from murabbi that i shared are from them. I kinda 've awesome memorizing skills though, its more to eidetic memory/ photographic memory, jadi senang ingat terutama hal-hal yang keep me ponder but saya sangat susah nak ingat nama orang =_=".
If you see me memorizing the quran, you might laugh at me, i kinda tenung those pages for minutes to get myself familiar with the pages. Then recall it back as i see the page of the quran or text book in front of me. Some tips for you guys to learn perhaps.
Allahu ta'ala a'alam,
Not sure i got the points straight,
The thing is guru yang terawal buat anak-anak ialah ibu bapanya sendiri,
Tarbiah diorang dari rumah kat sekolah tak dapat nak belajar akhlaq dan adab terutamanya.
Oh ya one of the mutarabbi advised me once,
"Tidak mengapa gagal dalam peperiksaan, tapi takut la gagal dalam pembelajaran.."
Kinda deep.
Buat kawans yang menjadi guru, tarbiahlah jangan sekadar memberi informasi kepada anak-anak murid,
Buat para guru-guru yang pernah mengajar secara langsung atau tidak langsung, terima kasih saya doakan ganjaran syurga firdaus buat kalian amiin,
Buat abam-abam terutama abam syarief, sorry sometimes being nakal U_U tsk...
Comments
Post a Comment